Senin, 23 April 2012

Expected Ending

If I were the director, I want Meimei and Tom get married and adopt Talu as their child then Lita (Talu's mother) is going to parlement. Sakti and Nino are living together in harmony. And Andien is going to be a good socialite mother for the twins.

Inspired by The Movie

This movie inspires me to keep open minded about gay life which ignored  by commonly people. I think there's no right or wrong, maybe gay or homosexual is a gift from God for us. Who knows? Someone said that being a gay isn't always because of sex-abusal or childhood trauma, there's a hormonal factor, we human must have homosexual side. So, why we still humilliated them because of being different?

Movie Review

Arisan! 2


Nia Dinata, the director tries to continue the story of the characters in Arisan! Who was quite phenomenal because it offers a different story, and bold.
Arisan! 2 once again presents Tora Sudiro, Cut Mini, Surya Saputra, and Rachel Maryam. The story of their friendship and gay love story with Surya Saputra Tora Sudiro even though this time the story is focused on  Cut Mini (Meimei) who fights against the cancer.
For me, Surya Saputra acted good and bold and somehow looked so natural played Nino character. Tora and Rio Dewanto are not so bad but Surya played better than them. Nina Dinata sometimes showed many beautiful landscapes of Gili Lombok island. My most favorite scene is when Meimei and Tom visit Borodur to see Visak ceremony. The music, pictures, and The Rumi poem "When I Die" was so touching, and it stuck inside my head:

 it looks like the end
it seems like a sunset
but in reality it is a dawn
when the grave locks you up
that is when your soul is freed

The conclusion, Arisan! 2 may not offer many new things for you. But it's okay, Arisan is still a good movie to be enjoyed.

Why Do I Work?

The reason why. I work absolutely is to earn money to fulfill my daily needs and to buy some books to gain my knowledge. I also save some of my money to run my travel plan, yes, I need to entertain myself from the hectic of working. Beside the money reasons, I also work to seek some experiences so my skill in work is increasing.

The Fundamental Difference in Money For Each Generation

Baby Boomer 
  • Values:Baby Boomers represent the children of our World War II veterans. They did not go through the economic hard times as their parents did. They had the good life and their parents, the Traditionalists, wanted them to have the best and as a result, the "Me" decade arrived.
  • Competition: Boomers value peer competition.
  • Change: Boomers thrive on possibilities and constant change.
  • Hard Work: Boomers started the "workaholic" trend. Where Traditionalists see hard work as the right thing to do, Boomers see it as a way to get to the next level of success.
  • Success: Boomers are committed to climbing the ladder of success.
  • Teamwork: This group embraces a team based approach to business. They do not depend on the command and control style of the Traditionalist.
  • Anti Rules and Regulations: They were the “Hippies.” They don't need to conform to the rules and they will challenge the system.
  • Inclusion: This generation will accept people who will perform to their standards.
  • Fight for a Cause: While they don't seek out problems, if you give them a cause they will fight for it.
Generation X
  •  Values:Generation Xers are economically conservative.  They remember double-digit inflation and the stress faced by their parents dealing with times on and off unemployment. As a result, they do not rely on institutions for their long-term security like their predecessors did.
  • Entrepreneurship: Xers believe in investing in their own development rather than in their organization's. They are cautious about investing in relationships with employers because experience has shown that these relationships are not reliable.
  • Loyalty: To an Xer, loyalty may mean two-weeks notice. (If you want loyalty, get a dog, may be their attitude.)
  • Independence: Xers have clear goals and prefer managing their own time and solving their own problems rather by a supervision.
  • Information: They want access to information and love plenty of it.
  • Feedback: This group needs lots of feedback and they use feedback to adapt to new situations.
  • Quality of Work-life: This generation will work hard, but they would rather find quicker more efficient ways of working so they can have more free time. They will work hard to move up the ladder, to have more personal time for themselves and family.
  • Communication: Xers like quick “sound bites.” Email is preferred over long meetings and letters.
Generation Y
  • Values:Generation Y represents people who grew up during the high-tech revolution. A world with high-tech video games, ATMs and high-speed access is what their generation is used to. Providing frequent and systematic feedback in real time (as it happens) is critical when working with members of this generation.
  • Positive Reinforcement: This “cyber generation” values positive reinforcement at accelerated rates.
  • Autonomy: Nexters want more input into how they are doing and want to work with a good deal of independence.
  • Positive Attitudes: Growing up during peace times, they have a very optimistic outlook on life in general.
  • Diversity: Through community and media coverage this group has grown up with more diversity than their predecessors.
  • Money: Generation Y is used to making and spending money.
  • Technology: Technology is their valued tool for multi-tasking.
  • Action: Generation Y likes action, accepts challenges and looks for the challenge of opportunity.

The Y Generation Dominates The Workforce

I agree that the Y Gen will dominate the workforce because they're skilled and high tech and more socialable that can make them easier to get their goals and ready to face the competition in and out of the company. Gen Y can open many job vacancies beacuse of their experiences by working in some companies.

Kamis, 22 Desember 2011

Etika Bisnis: Prinsip kegiatan berbisnis dan Sistem sosial


I. Prinsip – prinsip sebagai pedoman kegiatan sehari – hari dan pendorong bagi setiap orang dalam kegiatan berbisnis, antara lain :

1. Semangat pelayanan prima yang dilakukan

Ini merupakan salah satu factor yang sangat penting sekali yang sangat di jaga oleh para pelaku bisnis dalam melayani para konsumennya. Dengan adanya pelyanan prima, konsumenpun akan terpuaskan, kan merasa nyaman. Kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan dari pelaku bisnis manapun disamping memaksimumkan laba.

Contoh : Suasana nyaman yang ada disekitar perusahaan dan keramah-tamahan karyawan

2. Semangat fairness

Ini merupakan salah satu dari begitu banyaknya prinsip yang mungkin tidak kita lihat lagi di dalam kehidupan bisnis sehari-hari. Tidak perlu di dalam duia bisnis dengan skala besar, di dalam dunia bisnis dengan skala yang lebih kecilpun fairness ini sulit sekali kita temui, terlalu banyak sekali manipulasi dalam dunia bisnis. Sebenarnya bila semangat fairness ini kita junjung selalu di dalam dunia perbisnisan akan timbul sebuah persaingan yang sehat, dimana para pelaku bisnis akan saling berlomba untuk memajukan usahanya dengan cara yang wajar.

3. Semangat harmonis dan kerjasama

Harmonis dan kerjasama ini tidak menyangkut keharmonisan dan kerjasama antar para pegawai perusahaan atau pabrik saja, tetapi menyangkut pula keharmonisan dan kerjasama antar pelaku bisnis. Bila hal ini mampu diterapkan oleh masing-masing pelaku bisnis laba maksimumpun tidak mustahil akan didapat dengan mudah dengan adanya saling kerjasama.

4. Semangat kerja keras untuk maju

Semangat ini harus ditanamkan kedalam diri kita sedini mungkin karena dengan kerja keras apa yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Seperti kebanyakan orang bilang bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian, ketika kita berkerja keras sekeras-kerasnya di akhir nanti kita akan menuai hasil dari kerja keras kita tersebut. Tanpa kerja keras apa yang kita inginkan rasanya sulit tercapai.

Contohnya : disaat kita mengenyam bangkku pendidikan kita belajar dengan giat, mampu mendapatkan nilai maksimal, berprestasi, dan pada akhirnya kita akan menuai dari semua usaha kita tersebut dengan mendapatkan cita-cita kita

5. Semangat hormat dan rendah hati

Semangat Hormat dan Rendah harus dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja, waktu dan tempat kapanpun dimanapun, atasan dan bawahan, tua dan muda di suatu perusahaan. Dengan begitu akan tercipta Semangat Harmonis dan Kerjasama dengan tercapainya suatu tujuan yang di cita – citakan. Tidak memandang strata atau jabatan di dalam suatu perusahaan, karena jika tidak ada seorang Office Boy didalam perusahaan maka tidak akan ada yang membuatkan kopi bagi manajer. Hal ini merupakan contoh kecil dimana strata atau jabatan apapun memiliki perannya masing – masing dan memiliki tugasnya masing – masing. Jika dalam suatu sistem tatanan perusahaan tidak memiliki atau bahkan kehilangan satu sistem saja maka tidaka akan berjalan lancar di perusahaan tersebut atau bahkan akan terhenti dari produktifitas perusahaan selama ini.

6. Semangat mengikuti hukum alam

Mungkin hukum alam yang dimaksud ini seperti yang kuat akan menang dan yang lemah akan hancur. Hukum ini akan memotivasi diri kita uuntuk selalu di atas, untuk selalu berusaha mendapatkan apa yang kita inginkan. Untuk tidak menyerah hingga apa yang kita inginkan itu menjadi kenyataan.

7. Kejujuran pangkal sukses

Ini merupakan sebuah kalimat yang mungkin saat ini dipandang sebagai kalimat omong kosong belaka oleh kebanyakan para pelaku bisnis, jika kita ingin sukses akalpun harus ikut bermain dengan kejujuran bukan keuntungan yang akan kita dapat malah yang ada hanya kerugian karena kita akan dengan mudahnya diperdaya orang. Mungkin itu saat ini yang ada di dalam otak para pelaku bisnis jadi tidak ada yang namanya kejujuran pangkal sukses

8. Semangat bersyukur

Ini adalah hal yang terpenting dari yang terpenting,”semangat bersyukur”. Dengan bersyukur apapuan hasil yang kita dapatkan akan terasa nikmat rasa bersyukur ini akan mendatangkan kepuasaan dan ketenangan tersendiri bagi hati kita

II. Bisnis adalah bagian dari sistem sosial. Pernyataan tersebut menurut saya adalah benar tapi terlepas dari itu tanggung jawab sosial memang harus ada selain dalam mencari keuntungan dalam menjual produk barang dan jasa, perusahaan juga harus memikirkan dampak dari suatu usaha yang mereka lakukan dan memberikan kembali kontribusinya kepada masyarakat yang juga menjadi bagian dari konsumen. Selain itu dengan adanya tanggung jawab sosial akan membuat suatu brand image kepada masyarakat sehingga produk baik barang atau jasa akan semakin dikenal dan diingat oleh masyarakat.