PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
NAMA : SRI HANDAYANI
KELAS : 2EA14
NPM : 11208187
UNIVERSITAS GUNADARMA
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR 1
PENDAHULUAN 2
PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
1. PEMAHAMAN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 3
2. CIRI-CIRI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 4
3. KONDISI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL 4
4. PENYEBAB DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI 5
a. Penyebab Krisis ekonomi 5
b. Dampak krisis Ekonomi 6
5. PERTAHANAN KETAHANAN NASIONAL DALAM PEMULIHAN KRISIS
EKONOMI 7
a. Peranan Konsepsi Ketahanan 7
6. KESIMPULAN 10
7. DAFTAR PUSAKA 11
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
PENDAHULUAN
Dalam rangka mengikuti perkuliahan Pendidikan Pancasila, maka dengan ini saya membuat makalah yang berjudul “PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL “ dengan sebaik-baiknya. Dan semoga apa yang dicita-citakan saya dapat tercapai. Penyusunan makalah ini, diharapkan dapat manambah pengetahuan tentang Pendidikan Pancasila akan pentingnya memahami makna Pancasila itu sendiri pada Negara kita yaitu Indonesia dan juga untuk menambah wawasan baik bagi saya maupun orang – orang yang membaca makalah ini
PENGARUH STABILITAS KEAMANAN TERHADAP KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
1.PEMAHAMAN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
Tujuan nasional menjadi pokok pikiran ketahanan ekonomi nasional karenasesuatu organisasi dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal sehingga perlu kondisi yang siap menghadapinya.
Ketahanan ekonomi nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Konsepsi ketahanan ekonomi nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamana yang seimbang, serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh yang berlamdaskan pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.
Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demikemakmuran yang adil dan merata antara rohani dan jasmani. Keamanan adalah kemampuan bangsa Indonesia melindungi nilai-nilai nasional terhadap nacaman dari luar maupun dari dalam
Contoh bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin Hankamnas (catur dharma eka karma) antara lain :
a. Ancaman dari dalam negeri
Contohnya adalah pemberontakan dan subversi yang berasal / terbentuk dari masyarakat Indonesia.
b. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh luar negeri.
2. CIRI-CIRI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
Merupakan kondisi sebagai prasyarat utama bagi Negara berkembang. Difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupan. Tidak hanya untuk pertahankan, tetapi juga untuk menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Didasarkan pada metode astagrata seluruh aspek kehidupan nasional tercermin dalam sistematika astagrata yang terdiri atas 3 aspek alamiah (trigatra) yang meliputi geografi. Kekayaan alam dan kependudukan serta lma aspek social (pancagtra) yang meliputi ideology, politik, ekonomi, social budaya dan pertahanan keamanan.
Berpedoman pada wawasan nasional, wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan ingkungannya berdasarkan pancasila dan Undang-undang dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional dan merupakan landasan ketahanan nasional.
3. KONDISI KETAHANAN EKONOMI NASIONAL
Stabilitasasi ekonomi terwujud jika stabilitas politik dan keamanan terjaga. Sedangkan stabilitas politik dan keamanan bisa dicapai jika kesejahteraan rakyat terjamin. Aspek kesejahteraan rakyat belakangan ini amatlah rapuh. Untuk itulah, aspek ini yang harus jadi focus pemerintahan 5 tahun kedepan.
Potret derajat kesejahteraan rakyat kkita bisa dipahami dengan cara menyimak isu tentang pengangguran, rumah tangga miskin (RTM) dan perkembangan konsumsi rumah tangga. Kita harus obyektif menyikapinya agar memiliki dasar yang relevan dalam merumuskan aneka kebijakan untuk mewujudkan stabilitas politik, keamanan dan stabilitas ekonomi.
Jumlah pengangguran meningkat cukup signifikan akibat krisis ekonomi. Sementara pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan dari kisaran 6% menjadi sedikit diatas 4% tahun ini. Ditambah lagi dengan niat pemerintah menghentikan pengiriman TKI ke Malaysia.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi pengangguran di Indonesia akan bertambah 170 ribu – 650 ribu orang pada tahun 2009. Akibat anjloknya daya beli, konsumsi rumah tangga tahun ini hanya 4,1%. Sementara itu, jumlah rumah tanggga miskin masih tinggi sekitar 17,1 juta keluarga. Tiga indicator ini menggambarkan ketidaknyamanan hidup puluhan juta warga. Gabungan masalah ini jelas-jelas menjadi bom waktu, yang setiap saat bisa menimbulkan ledakan masalah social yang akan mereduksi stabilitas ekonomi. Potensi masalah besar inilah yang harus jadi focus pemerintah 5 tahun mendatang.
Dengan kondisi itu, pemerintahan baru harus bisa memmenstimulir perekonomian dalam negeri. Target pertama menurunkan suku bunga pinjaman bank dari 13 – 14% ke level 10%. Langkah berikutnya merumuskan program revitalisasi ketahanan ekonomi dengan focus pemberdayaan usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM).
Berdasarkan data resmi pemerintah, siapa saja rasanya akan yakin bahwa UMKM yang tangguh bisa memulihkan ketahanan ekonomi nasional. Agar produktiitas UMKM terjaga, pemerintah harus berbuat maksimal melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk yang diimport secara illegal.
4. PENYEBAB DAN DAMPAK KRISIS EKONOMI
a) Penyebab krisis ekonomi
I. Pengaruh global
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi informasi dan transportasi, menyebabkan dunia terasa semakin sempit, transparan dan tanpa batas yang semakin mengglobal. Proses globalisasi tercermin dalam globalisasi informasi dan globalisasi ekonomi, yang membawa system nilai yang positif yang mendorong kearah kemajuan dan modernisasi maupun yang bersifat negative yang dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa serta sendi kehidupan diseluruh aspek kehidupan nasional, bahkan juga menjungkir balikkan nilai-nilai dasar yang telah berakar dan telah mapan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adanya kecenderungan dan nominasi Negara adidaya yang selalu memaksakan kehendaknya merupakan permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan politik luar negeri. Negara-negara yang kuat cenderung menerapkan kepentingan politik serta dilandasi nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya kepada Negara lain dalam hal demokrasi, HAM dan lingkungan hidup serta pandangan bebas. Hal ini menyebabkan tekanan politik dan krisis ekonomi nasional.
Kecenderungan proteksionisme dan meningkatnya masalah perdagangan yang mempunyai dimensi politik merupakan hambatan bagi bangsa Indonesia untuk memperluas kegiatan perdagangan global, hal ini menyebabkan krisis ekonomi bangsa.
II. Pengaruh Nasional
Secara sosiologis bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis dengan adat-istiadat, bahasa, pandangan hidup serta agama dan kepercayaan yang berbeda-beda, hal ini dapat merupakan titik rawan yang menimbulkan primordialisme sempit yang mengarah kepada pemecahan bangsa dan pada akhirnya krisis ekonomi melanda kehidupan bangsa.
Kepemimpinan Nasional yang belum terlepas dari KKN dapat menimbulkan krisis ekonomi.
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin sehingga menimbulkan krisis ekonomi yang berlanjut.
Terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi mempengaruhi arus bahan, barang dan jasa sehingga perkembanagan ekonomi sulit mengakibatkan krisis ekonomi berkepanjangan.
Pengaruh keamana dan lam negeri yang belum stabil mempengaruhi kelancaran pembangunan ekonomi sehingga krisis ekonomi berkelanjutan.
b) Dampak krisis ekonomi
Dampak krisis ekonomi akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan nasional sehingga dapat mempengaruhi ketangguhan ketahanan nasional.
5. PERTAHANAN KETAHANAN NASIONAL DALAM PEMULIHAN KRISIS EKONOMI
a) Peranan konsepsi ketahanan
Adalah sebagai pedoman atau sarana untuk meningkatkan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional denngan pendekatan kesejahteraan dan keamanan sehingga terwujudnya ketahanan ideology, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan social budaya dan ketahanan pertahanan keamanan
i) Implementasi konsepsi ketahanan nasional
Konsepsi ketahanan nasional pada hakekatnya juga merupakan metode pemecahan persoalan dalam upaya mewujudkan konsisi kehidupan nasional menuju kejayaan bangsa dan Negara. Oleh karena itu konsepsi ketahanan nasional harus dioperasikan serta disebarluaskan keseluruh lapisan masyarakat sehingga diyakini kebenarannya dan pada akhirnya diimplementasikan.
ii) Pendekatan implementasi konsepsi ketahanan nasional
(1) Pendekatan dari atas
(2) Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan visional dijadikan pedoman untuk melakukan arah pembinaan terhadap geografi, kekayaan alam dan kependudukan
iii) Arah pembinaan geografi
(1) Pemanfaatan wilayah didasarkan atas konsepsi tata ruang dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan, mempertahankan adanya pelestarian alam dan lingkungan hidup yang layak dalam wilayah ruang hidup bangsa dan dengan memperhatikan cirri khas potensi wilayah.
(2) Membangun seluruh wilayah Indonesia secara seimbang dan menata guna menekan kesenjangan antara wilayah / daerah.
(3) Untuk mewujudkan kesatuan wilayah perlu penyediaan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi yang menjamin orang, barang dan jasa serta pelaksanaan pembangunan nasional secara utuh menyeluruh.
(4) Menanamkan kesaran masyarakat sedini mungkin, tentang konstelasi geografis Indonesia, kerawanan maupun potensinya.
iv) Arah pembinaan kekayaan alam
(1) Pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia dilakukan oleh dan untuk bangsa Indonesia dengan cara-cara yang tidak merusak tata lingkungan hidup manusia dan dengan memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang.
(2) Pemanfaatan kekayaan alam komoditi yang mempunyai nilai ekonomis harus didasarkan pada prinsip peningkatan kesempatan kerja bagi penduduk setempat dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional, sehingga mengurangi kesenjangan anta wilayah / daerah dan peningkatan pembangunan daerah.
(3) Melindungi serta mengelola sumber kekayaan alam dengan cara tepat, terarah, bijaksana dan memanfaatkan untuk rakyat banyak.
v) Arah pembinaan kependudukan
(1) Pengaturan laju pertumbuhan penduduk
(2) Pengaturan penyebaran penduduk
(3) Meningkatkan kualitas penduduk / SDM
(4) Pemberdayaan wanita dan generasi muda
vi) Arah pembinaan ketahanan ideology
(1) Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangtingkatkan.
(2) Pancasila sebagai deologi terbuka perlu terus direkvasikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya.
(3) Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan nusantara yang bersumber dari pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk.
vii) Arah pembinaan ketahanan politik
(1) System pemerintah yang berdasarkan hokum, tidak berdasakan kekuasaan yang bersifat absolute, kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan di MPR.
(2) Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
(3) Kepemimpinan Nasional yang berwibawa dengan tetap dalam lingkup Pancasila, UUD 1945 dan wawasan nusantara.
(4) Terjalinnya komunikasi politik timbale balik
(5) Hubungan luar negeri ditunjukkan untuk lebih meningkatkan kerjasama Internasional.
viii) Arah pembinaan ketahanan nasional
(1) System ekonomi harus dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata diseluruh wilayah nusantara melalui ekonomi kerakyatan.
(2) Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil-hasilnya secara seimbang dan serasi antar wilayah / daerah dan sekitarnya.
(3) Kemampuan bersaing terus ditumbuhkan secara sehat dan dinamis.
ix) Arah pembinaan social budaya
(1) Pengembangan social budaya bangsa Indonesia berjalan bersama dengan perkembangan social budaya.
(2) Pembinaan kehidupan beragama tidak hanya mencakup penghayatan dan pengalaman ajaran agama untuk diri manusia pemeluknya sendiri, namun harus disertai pemahaman dan penghormatan terhadap agama lain beserta masyarakat pemeluknya.
(3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai perwujudan budaya bangsa.
x) Arah pembinaan pertahan dan keamanan
(1) Mewujudkan kesiap siagaan serta upaya bela Negara yang berisi keuletan dan ketangguhan melalui penyelenggaraan system keamanan nasional.
(2) Cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
(3) Pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam.
(4) Potensi nasional dan hasil –hasil pembangunan yang telah dicapai harus dilindungi dari segala macam ancaman dan gangguan.
(5) Budayakan industry dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan kekuatan dan kemampuan Hankam. Pembangunan dan kekuatan Hankam harus diselenggarakan oleh manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HAM, menghayati makna nilai dan hakekat perang dan damai.
(6) TNI berpedoman pada sapta marga dan sumpah prajurit yang merupakan penjabaran Pancasila.
(7) Polri berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
(8) Meningkatkan kesatuan dan persatuan serta ketaatan masyarakat pada persatuan scara terus menerus.
6. KESIMPULAN
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa suatu implementasi ketahanan Nasional dengan metode pendekatan dari atas maka akan terwujud ketahanan Nasional yang tangguh terhadap segala tantangan, ancaman, dan gangguan lainnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, baik yang secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan terwujud ditandai dengan pulihnya krisis ekonomi nasional suatu Negara.
7. DAFTAR PUSAKA
http://www.slideshare.net/ketahanan-nasional
http://warta.dephan.go.id/index1
http://www.rmexpose.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar